- Back to Home »
- About Game , Games Update »
- 10 Agama Fiktif Dalam Video Game Paling Keren!
Posted by : Dhino Alexander A.
Monday, August 26, 2013
Untuk merepresentasikan kondisi dunia yang lebih “nyata”, terutama dari segi konflik dan kehidupan sosial masyarakat di dalamnya, agama juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari video game, terutama mereka yang memang kuat di cerita. Namun alih-alih dilihat sebagai sesuatu yang suci, agama justru lebih sering diposisikan sebagai sebuah dogma tidak masuk akal yang mendorong beragam konflik, memutar roda plot, bahkan menjadi tokoh antagonis utama. Sebagai sebuah elemen yang fiktif, developer tentu memiliki kebebasan yang hampir absolut untuk menyalurkan kreativitas mereka dan menciptakan “agama” yang dianggap paling tepat untuk masuk ke dalam cerita video game. Beberapa bahkan memuat elemen kompleksitas yang pantas mendapat acungan jempol.
Lantas, dari semua agama fiktif yang tersebar luas di industri game, apa saja 10 agama fiktif video game yang menurut kami, paling keren?
10. Chantry (Dragon Age)
9. The Rapture Family (Bioshock)
Sofia Lamb dan Simon Wales menjadi dua figur utama yang melahirkan The Rapture Family – sebuah cult yang didesain untuk menjaring lebih banyak Splicer demi kepentingan mereka. Berlawanan dengan keinginan Andrew Ryan yang ingin menciptakan sebuah Rapture yang objektif dan individualistis, Rapture Family hadir sebagai reaksi yang menjadikan persatuan, kekeluargaan, dan kelahiran kembali sebagai tema utama. Tidak buruk? Tidak hingga golongan ini mulai bertambah kuat dan mulai menghabisi kepercayaan lain yang tumbuh di Rapture. Perlahan namun pasti, The Rapture Family memasuki semua sektor kehidupan Rapture.
8. Khala (Starcraft)
Sebuah dunia dengan teknologi super canggih, eksistensi Protoss sebagai sebuah ras sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan mengerti satu sama lain, tentu saja lewat kemampuan Psionic Link yang mereka miliki. Namun seiring dengan perkembangan zaman, Protoss berhadapan dengan masalah kehidupan sosial yang tengah kita hadapi sekarang ini: individualistis. Pergeseran nilai ini berpotensi menghancurkan struktur Protoss yang tentu saja berpengaruh pada kemampuan mereka untuk saling berempati lewat Psionic Link. Khala menjadi solusi untuk menciptakan kembali hubungan yang terlupakan ini.
7. Brotherhood of Nod (Command & Conquer)
Nod? Sebagian besar dari Anda yang familiar dengan nama Nod mungkin langsung mengasosiasikannya dengan kekuatan militer terbesar di Command and Conquer. Namun faktanya, Brotherhood of Nod pada awalnya adalah organisasi berbasis agama yang memuja Kane sebagai tokoh sentral. Mempercayai Kane sebagai nabi abadi yang akan membawa manusia melalui proses evolusi selanjutnya, Nod juga menitikberatkan Tiberium tidak hanya sebagai sumber daya utama, tetapi juga katalis yang memungkinkan proses tersebut berjalan. Oleh karena itu tuntutan untuk menguasai distribusi dan sumber Tiberium menjadi sesuatu yang tidak bisa lagi dikompromi. Perlahan namun pasti, Nod tumbuh menjadi negara politik dan militer yang ditakuti.
6. Yevon (Final Fantasy X)
Teknologi adalah musuh, ini tampaknya menjadi kalimat paling tepat untuk menjelaskan apa itu sebenarnya ajaran Yevon. Dianut oleh sebagian besar penduduk Spira (dunia utama Final Fantasy X), ajaran Yevon yang mengutuk teknologi menghasilkan kehidupan sosial yang terlihat lebih sederhana dan terbelakang. Sayangnya, akar kelahiran Yevon menghasilkan sebuah siklus masalah yang tidak pernah terselesaikan – Sin. Yevon dianggap sebagai jalan keluar terbaik untuk mengalahkan Sin, mencapai kedamaian Spira hingga masanya Sin kembali lagi menghantui manusia. Tugas inilah yang diemban oleh Yuna sebagai seorang summoner. Perjalanan ziarah untuk mendalami ajaran Yevon dan menyelamatkan Spira ini ternyata membuka sisi gelap Yevon yang selama ini tidak pernah diketahui oleh para penganutnya.
5. Imperial Creed (Warhammer 40K)
God-Emperor of Mankind menjadi sosok sentral dari Imperial Creed sebagai salah satu sistem religi utama di Warhammer 40K. Ia dilihat sebagai sosok suci yang akan menyelamatkan umat manusia dari serangkaian ancaman yang ada. Menjadi sumber energi terbesar yang mendorong Imperium untuk terus melakukan ekspansi, Imperial Creed juga memerintahkan manusia untuk menghancurkan semua jenis alien dan mutant sebagai potensi bahaya untuk eksistensi kita sebagai spesies di masa depan. Tidak hanya itu saja, para penganut agama ini juga dituntut untuk menghormati dan mematuhi perintah Imperial dan superior mereka tanpa terkecuali.
4. Children of Atom (Fallout 3)
Perang dan kematian adalah sesuatu yang suci, kreatif, dan mencerahkan, seberapapun gilanya konsep ini terdengar, kepercayaan inilah yang dianut oleh mereka yang menganut agama Church of Atom di Fallout 3. Sesuai dengan namanya, setiap atom dipercaya sebagai representasi dari semesta tersendiri. Tubrukan atom yang terjadi di ledakan nuklir dilihat sebagai sesuatu yang suci. Proses ledakan ini dilihat sebagai “katalis” dari proses penciptaan lebih banyak semesta, yang tentu direpresentasikan kembali oleh para atom. Kematian dilihat sebagai pintu gerbang untuk menyatu kembali dengan The Glow – apa yang mereka anggap sebagai bentuk fisik dari hubungan suci mereka dengan Atom.
3. Unitology (Dead Space)
Perjalanan melelahkan Isaac Clarke untuk mencari jawaban di balik eksistensi The Marker bukanlah sesuatu yang menenangkan, setidaknya bagi si agama kontroversial di dalam franchise Dead Space – Unitology. Agama yang dipopulerkan oleh Michael Altman ini justru percaya bahwa manusia tidak lebih dari sebuah proyek kreatif dan desain yang lahir dari campur tangan makhluk asing, yang tentu saja dipresentasikan oleh eksistensi The Marker sendiri. The Marker dilihat sebagai jawaban untuk memahami asal, alasan, dan masa depan manusia sebagai sebuah spesies, termasuk kemampuan untuk hidup abadi. Kematian dipandang sebagai pintu gerbang untuk menyatu kembali dengan The Marker.
2. The Order (Silent Hill)
Sebuah kota kabut misterius dengan berbagai keanehan, kematian, dan kesedihan, tidak ada kalimat yang tepat untuk menggambarkan apa yang telah dihasilkan oleh sebuah cult kepercayaan yang luar biasa menyeramkan – The Order. Tujuan utama mereka sederhana, mempercepat proses kiamat yang dipercaya akan membawa mereka ke surga. The Order menyembah sebuah entitas supernatural bernama Otherworld, seorang wanita yang dianggap mewakili keinginan “suci” tersebut. Brutal dan tidak segan melakukan apapun untuk mencapai hal ini, The Order juga tidak mengenal kata baik dan buruk. Semua tindakan mereka hanya didasarkan pada dunia nilai moral yang boleh terbilang semu: Keteraturan dan Kekacauan.
1. The Great Journey (HALO)
Banyak gamer yang mungkin salah paham dengan sebutan “Convenant” di franchise HALO. Convenant bukanlah nama untuk satu ras alien, tetapi sebuah kerajaan yang lahir dari persatuan beragam makhluk asing yang disatukan oleh satu identitas yang sama – Agama. Convenant memuja ras legendaris Forerunners dan melihat mereka sebagai makhluk suci super kuat dengan kekuatan yang tidak terbatas. Convenant percaya bahwa Forerunner dapat mencapai status kesucian tersebut berkat kehadiran tujuh buah cincin raksasa – HALO. Kompleksitas kepercayaan yang dianut oleh para Convenant menumbuhkan konflik yang akhirnya menjadi salah satu dasar dari eksistensi HALO sampai saat ini.
Di atas adalah 10 agama fiktif video game yang menurut kami paling keren. Tidak hanya ditampilkan sebagai sistem kepercayaan yang membawa keteraturan pada hidup manusia, agama di industri game justru lebih dicitrakan sebagai sistem yang menghalangi sepak terjang tokoh protagonis utama untuk mencapai misi apapun yang mereka jalani. Walaupun demikian, kreativitas para developer untuk membangun sebuah nilai sosial yang esensial dari awal, bahkan membangun origin cerita, ajaran, hingga dampaknya pada dunia yang dihinggapinya memang pantas untuk diacungi jempol.
Nah itu dia agama fiktif yang paling keren, ini hanya fiktif belaka jadi jangan disangkut paut-in sama agama nyata, keep Calm guys and keep play a games :)
SUMBER