- Back to Home »
- About Computer , About Technology »
- Telkomsel dan XL Adu LTE, Indosat Modernisasi 3G 900 di Bali
Posted by : Dhino Alexander A.
Monday, September 16, 2013
Langkah Telkomsel dan XL Axiata yang menggelar trial 4G Long Term Evolution (LTE) di sela KTT APEC di Bali, tak lantas membuat Indosat latah. Anak usaha Ooredoo (dulu bernama Qatar Telecom) itu lebih memilih fokus untuk melakukan modernisasi jaringan 3G di frekuensi 900 MHz (U900).
Adrian Prasanto, Division Head of Public Relations Indosat menyatakan, proses modernisasi jaringan 3G U900 di pulau Dewata dilakukan terhadap 1.386 BTS.
"Ini bagian dari proyek besar modernisasi. Yang dulu dimulai dengan trial di Bukittinggi-Padang," lanjut Pras -- sapaan akrabnya -- kepada detikINET.
Pras menjelaskan, modernisasi jaringan 3G 900 di Bali bukan sengaja dilakukan untuk menyambut hajatan besar APEC. Namun lebih sebagai momentum.
Sementara ketika disinggung kenapa tidak melakukan uji coba LTE seperti Telkomsel dan XL Axiata, Pras berkilah bahwa Indosat sejatinya sudah sejak tahun 2011 menjalankan trial teknologi komunikasi generasi keempat tersebut.
Sehingga untuk saat ini mereka lebih memilih fokus untuk melakukan modernisasi jaringan 3G di frekuensi 900 MHz di Bali, meskipun kedua kompetitornya tengah sibuk menjajal LTE.
"Jadi kita ingin memberikan yang benar-benar ada di depan mata saja. Kalau LTE paling cepat juga tiga tahun lagi," pungkasnya.
Telkomsel sendiri menyebar 39 BTS 4G di sejumlah tempat strategis selama Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Nusa Dua, Bali, 1-8 Oktober 2013.
Titik-titik BTS 4G ini akan ditempatkan di tempat berkumpulnya para delegasi, seperti bandara Ngurah Rai, kawasan Nusa Dua seperti venue acara dan hotel menginapnya para undangan penting.
Menurut Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga, anak usaha Telkom itu menggunakan frekuensi 1.800 Mhz dengan pita selebar 5 MHz untuk trial LTE di Bali. Alasannya, sebagian handset dan ekosistem di sejumlah negara berada di frekuensi tersebut.
Adapun XL Axiata, juga telah mendapat restu untuk melakukan trial 4G LTE di frekuensi 2100 MHz dan 1800 MHz. Masing-masing lebar frekuensi yang digunakan untuk LTE ini adalah 5 MHz.
Namun agar lebih aman, XL kemungkinan tak akan menggunakan lebar frekuensi tersebut secara pol-polan. Paling hanya 1,4-3 Mhz di rentang 1800 Mhz dan 5 Mhz d 2100 MHz.
Di Bali, XL rencananya bakal mengandalkan 7 unit BTS sebagai penyokong trial LTE selama APEC. Jumlah ini memang sedikit, dan XL pun enggan membuka trial 4G ini untuk banyak pelanggan.
"Pastinya dibatasi. Nanti akan kita kalkulasi seberapa banyak bisa digunakan oleh user. Yang pasti kami ingin pengguna bisa mendapatkan experience LTE yang sebenarnya dari sisi kualitas," kata Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan.
Adrian Prasanto, Division Head of Public Relations Indosat menyatakan, proses modernisasi jaringan 3G U900 di pulau Dewata dilakukan terhadap 1.386 BTS.
"Ini bagian dari proyek besar modernisasi. Yang dulu dimulai dengan trial di Bukittinggi-Padang," lanjut Pras -- sapaan akrabnya -- kepada detikINET.
Pras menjelaskan, modernisasi jaringan 3G 900 di Bali bukan sengaja dilakukan untuk menyambut hajatan besar APEC. Namun lebih sebagai momentum.
Sementara ketika disinggung kenapa tidak melakukan uji coba LTE seperti Telkomsel dan XL Axiata, Pras berkilah bahwa Indosat sejatinya sudah sejak tahun 2011 menjalankan trial teknologi komunikasi generasi keempat tersebut.
Sehingga untuk saat ini mereka lebih memilih fokus untuk melakukan modernisasi jaringan 3G di frekuensi 900 MHz di Bali, meskipun kedua kompetitornya tengah sibuk menjajal LTE.
"Jadi kita ingin memberikan yang benar-benar ada di depan mata saja. Kalau LTE paling cepat juga tiga tahun lagi," pungkasnya.
Telkomsel sendiri menyebar 39 BTS 4G di sejumlah tempat strategis selama Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Nusa Dua, Bali, 1-8 Oktober 2013.
Titik-titik BTS 4G ini akan ditempatkan di tempat berkumpulnya para delegasi, seperti bandara Ngurah Rai, kawasan Nusa Dua seperti venue acara dan hotel menginapnya para undangan penting.
Menurut Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga, anak usaha Telkom itu menggunakan frekuensi 1.800 Mhz dengan pita selebar 5 MHz untuk trial LTE di Bali. Alasannya, sebagian handset dan ekosistem di sejumlah negara berada di frekuensi tersebut.
Adapun XL Axiata, juga telah mendapat restu untuk melakukan trial 4G LTE di frekuensi 2100 MHz dan 1800 MHz. Masing-masing lebar frekuensi yang digunakan untuk LTE ini adalah 5 MHz.
Namun agar lebih aman, XL kemungkinan tak akan menggunakan lebar frekuensi tersebut secara pol-polan. Paling hanya 1,4-3 Mhz di rentang 1800 Mhz dan 5 Mhz d 2100 MHz.
Di Bali, XL rencananya bakal mengandalkan 7 unit BTS sebagai penyokong trial LTE selama APEC. Jumlah ini memang sedikit, dan XL pun enggan membuka trial 4G ini untuk banyak pelanggan.
"Pastinya dibatasi. Nanti akan kita kalkulasi seberapa banyak bisa digunakan oleh user. Yang pasti kami ingin pengguna bisa mendapatkan experience LTE yang sebenarnya dari sisi kualitas," kata Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan.