- Back to Home »
- About Technology , Games Update , Info Update »
- 6 Full Motion Sensor yang Gagal di Pasaran
Posted by : Dhino Alexander A.
Tuesday, December 17, 2013
Kinect atau Playstation Move, merupakan contoh kendali sensor gerak yang cukup sukses. Namun sebelum kehadiran kedua kontroler tersebut, ada beberapa produk sejenis yang gagal di pasaran.
Dalam industri game, sistem kendali dengan memanfaatkan gerakan pemain memang bukanlah hal baru. Namun dewasa ini teknologi tersebut kian sempurna sehingga nyaman digunakan.
Kinect dan PS Move adalah contoh sukses kontroler sensor gerak. Tapi sebelum itu sudah banyak produsen game yang membuat produk serupa. Sayangnya, karena teknologi yang belum matang, seluruh produk tersebut gagal memenuhi ekspektasi para penggunanya.
Berikut adalah 6 kontroler game berbasis sensor gerak yang memiliki fitur keren, tapi gagal di pasaran:
1. Power Glove (NES)
Saat ini Nintendo memang terbilang sukses dengan Wii Motion. Namun beberapa tahun lalu, vendor game asal Negeri Sakura tersebut sempat gagal membuat kendali sensor gerak, Power Glove (NES).
Bentuknya seperti sarung tangan. Cuma di bagian atasnya terdapat beberapa tombol, yang biasa dipakai dalam game. Kendali tersebut hampir tidak berfungsi sama sekali.
Di zamannya, kontroler ini menawarkan konsep yang sangat menarik. Sayang, sejak diluncurkan hanya ada dua game saja yang mendukung perangkat tersebut.
2. Joyboard (Atari 2600)
oyboard merupakan kendali yang dirancang utuk Atari 2600. Kontroler ini mempunyai sistem kerja jungkat-jungkit, mirip dengan yang ada pada Wii Balance Board.
Saat itu, kontroler 'penguras' energi seperti ini memang masih sangat jarang. Bahkan hanya sedikit developer yang tertarik mengembangkan game untuk kontroler tersebut.
Alhasil, hanya ada satu game yang mendukung kontroler tersebut. Itu pun dibuat oleh Amiga Corporation, perusahaan yang juga membuat Joyboard.
3. U-Force (NES)
Bentuknya mirip sebuah laptop. Dengan bantuan infra merah di dalamnya, gamer hanya perlu melambaikan tangannya untuk mengendalikan game. Terdengar cukup keren bukan?
Sayangnya kontroler tersebut tidak bekerja seperti yang dijanjikan. Bahkan situs game seperti IGN, menobatkan U-Force sebagai salah satu dari 10 kontroler game terburuk karena dianggap mempersulit para gamer.
Karena sepi peminat kontroler ini pun akhirnya hilang ditelan zaman.
4. Sega Activator (Sega Genesis)
Sistem kerjanya mirip dengan Kinect. Kontroler yang dirancang untuk Sega Genesis ini akan memantau gerakan pemain melalui sebuah infra merah.
Namun lagi-lagi keterbatasan teknologi membuat kontroler ini tidak bekerja sebagaimana mestinya, dan pada akhirnya harus bernasib sama dengan produk sejenis. Hilang, tanpa sempat berkembang.
5. Konami Laserscope (NES)
Kontroler yang satu ini memang tergolong keren. Konami Laserscope memiliki laser dan microphone, gamer kemudian bisa mengendalikan game melalui perintah suara dan laser untuk membidik.
Cara kerjanya pun cukup menarik, karena cara memakainya harus diletakkan di atas kepala. Mirip dengan aksesoris yang biasa dipakai para militer.
Namun nyatanya pendeteksi suara Konami Laserscope tidak bekerja dengan baik. Sangat sulit melakukan perintah-perintah sederhana melalui produk ini, akhinya popularitas Konami Laserscope pun tenggelam.
6. The Glove (PS One)
Delapan tahun setelah kepunahan Power Glove munculah kendali gerak bertajuk The Glove, yang dirancang untuk Playstation 1.
Tak ubahnya seperti kontroler besutan Nintendo tersebut, piranti ini pun hanya menjadi bahan olokan di kalangan gamer.
Jadul banget kan? haha, menurut kalian yang paling bagus yang mana?
SUMBER